MENGOLAH ANUGERAH ALLAH S.W.T BERUPA BAKAT

BAK

Bertahun-tahun orang mememandang  bahwa faktor politik adalah kecerdasan intelektual (IQ) dipandang sebagai salah satu tolak ukur penentu kecerdasan. Siswa yang tidak bisa salah satu mata pelajaran akan tersisihkan, mereka di anggap tidak cerdas bahkan di sebut bodoh. Sebenarnya Allah menciptakan seorang manusia adalah makhluk yang paling sempurna dari makhluk-makhluk lainnya. Untuk itu sebagai kita di anugrahi bakat dan kemampuan yang berbeda-beda, tinggal bagaimana pilihan kita setelah diberikan anugerah tersebut, apa kita akan meraih kemampuan itu, atau hanya berdiam diri dam menjadi lemah. Keluarga dan lingkungan sekitar akan lebih menunjang untuk pengembangan kemampuan tersebut.

Dalam buku “Frim of Mind” yang ditulis oleh Howard Gardner, mengemukakan tentang kecerdasan berganda yang revolusioner. Howard tidak setuju tentang  IQ yang dianggap menjadi tolak ukur untuk kecerdasan monolitik. Karena, IQ bukanlah persamaan logika dan kecerdasan yang menyeluruh, tapi logika adalah salah satu bentuk pemikiran. Menurut Howard ada 7 unsur penting seseorang untuk mencapai sebuah kesuksesan yaitu, kecerdasan linguistik, visual spesial, matematika logika, musik, kinestetis, interpersonal dan intrapersonal.

Kecerdasan adalah sebuah modal untuk membuka  kunci kesuksesan di masa yang akan datang. Seragam boleh saja sama warnanya, tetapi bakat dan kemampuannya pastilah berbeda antara satu dengan yang lainnya, ada yang bisa bernyanyi, pintar dalam segala jenis pelajaran, ada yang berjiwa seorang pemimpin, dsb.

Kebhinekaan bakat yang dimiliki para siswa, harus di kelola sehingga melahirkan sumber daya manusia yang ahli di bidangnya. Karena banyaknya anak didik yang berprestasi, sehingga kita melewatkan beberapa potensi bakatnya sampai-sampai masa depannya habis di makan usia. Sedangkan dengan fasilitas yang ada, itu bisa menunjang untuk menghasilkan potensi-potensi yang luar biasa. Oleh karena itu, semakin cepat kita mengetahui bakat seseorang , maka akan semakin baik, karena bisa mendapatkan bimbingan yang tepat. Selain itu untuk manfaatkan waktu agar  tidak sia-sia , serta tenaga dan biaya yang terbuang percuma. Sebenarnya dari lingkungan keluarga bisa mencari tahu lebih cepat  bakat si anak, dan bisa mengembangkan bakat itu dengan bimbingan yang terbaik, dan menunjukan pada hal-hal yang dapat menunjang perkembangannya. Kenal bakat sejak dini, agar lebih mudah meraih prestasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *